Bank sentral suatu negara memegang peran yang amat penting dalam pasar valuta asing. Bank sentral ini senantiasa berupaya untuk mengendalikan suplai uang, inflasi, dan ataupun suku bunga bahkan seringkali mereka memiliki suatu target baik resmi maupun tidak resmi terhadap nilai tukar mata uang. Seringkali bank sentral ini menggunakan cadangan devisa untuk menstabilkan pasar.
Dengan ekspektasi pasar ataupun isu tentang intervensi yang dilakukan oleh bank sentral telah cukup untuk menstabilkan kurs mata uang lokal, tetapi intervensi yang agresif hanya dilakukan apabila dalam setiap tahunnya pada suatu negara yang kurs mata uangnya bergejolak.
Berbagai sumber dana yang ada di pasar valuta asing apabila disatukan dapat dengan mudah dipermainkan oleh bank sentral (menarik atau menjual mata uang dalam jumlah yang sangat besar sekali sehingga bank sentral tidak mampu lagi melakukan intervensi) skenario ini terjadi seperti pada tahun 1992-1993 dimana mekanisme nilai tukar Eropa (European Exchange Rate Mechanism - ERM) mengalami kejatuhan yang mengakibatkan jatuhnya juga nilai tukar mata uang di Asia Tenggara.

ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar atau kritik serta saran yang membangun untuk kemajuan isi konten blog ini, Terima kasih No Sara, No Racism