Juga perlu dicatat bahwa peningkatan uang primer yang diproduksi oleh QE tidak selalu meningkatkan pasokan uang agregat karena bank dapat menyimpan uang tunai yang disediakan oleh Bank Sentral dalam cadangan likuiditas. Dengan kata lain tapering off moneter (Quantitative Easing) hanya bisa mengubah struktur uang beredar mengurangi bagian dari uang yang telah sudah "dicetak" oleh bank fractional reserve, ini adalah cara untuk mengikat rekening / deposito bank yang ada kembali ke uang nyata tanpa meningkatkan jumlah uang.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan terus melemah selama belum ada kepastian soal pengurangan stimulus / tapering off moneter (Quantitative Easing) oleh bank sentral AS The Fed.
Tetapi apakah quantitative easing berpengaruh terhadap trader forex? Ingat dalam perdagangan sistem perdagangan alternatif seperti pada perdagangan trading forex online transaksi dapat dilakukan dengan dua arah.
Apabila seorang trader telah memprediksikan bahwa mata uang dollar akan mengalami pelemahan maka posisi yang diambil oleh seorang trader adalah dengan membuka open BUY untuk transaksi perdagangan nya. Begitu juga sebaliknya kalau seandainya diprediksikan bahwa mata uang dollar akan mengalami penguatan maka posisi yang dibuka adalah dengan open SELL.
Begitulah istimewa nya perdagangan pada trading forex online, disaat mata uang lain mengalami pelemahan atau pun penguatan maka seorang trader dapat mengambil keuntungan atas moment tersebut. Dapat disimpulkan karena istimewanya transaksi trading forex online ini maka Quantitative Easing tidak berpengaruh terhadap trader forex. Salam Trader. Sumber : williamperkasa.
ARTIKEL TERKAIT:
penjelasan theread yang isinnya sama sekali baru dari yang biasanya ada,. tapi sangat bermanfaat sekali dalam trading di Octafx karena memang kita mesti mengetahui juga apa yang terjadi fdi fundamental dan apakah ada pengaruhnya terhadape penguatan mata uang atau tidak
BalasHapus